Sekitar sepuluh bulan yang lalu, Binta dengan Dyra resmi jadian. Dyra sangat yakin bahwa Binta adalah seseorang yang baik dan mampu menjaga dirinya. Binta adalah salah satu santri dari pondok pesantren yang terkemuka di daerah Jawa Tengah, sedangkan Dyra nasih duduk di bangku kelas XI di SMA Percontohan.
Selama berpacaran mereka sangatlah romantis, Binta yang seorang santri dari pondok pesantren selalu mengajari Dyra dengan ajaran-ajaran yang didapatnya di pesantren. Binta dengan sabarnya mengajari Dyra untuk membaca al-qur’an, walaupun sebelumnya Dyra sudah bisa membaca al-qur’an meskipun belum fasih.
“Ayo, say, dibaca,“ kata Binta dengan menunjukkan telunjuknya pada lafald alqur’an.
“ Ah sayang, aku malu. Kan aku belum lancar membaca al-qur’annya,“jawab Dyra dengan nada manja.
“ Iya enggak apa-apa, baca dulu katanya pengen benar dan fasih membacanya,” suruh Binta kepada Dyra.
Dyrapun dengan gerogi membaca lafald itu. Ia dengan penuh teliti membacanya.
“ Bismillahirrohmanirrahim,“ baca Dyra dengan pelan.
“ Aduh-aduh…. Gimana sich bacanya!! Masih salah tuh. Sahut Binta dengan wajah sebel.
Binta berulang-ulang mengajari pacarnya itu dengan sabar dan penuh keyakinan, serta meyakinkan Dyra bahwa dia bisa membaca al-qur’an dengan fasih. Setelah belajar membaca al-qur’an mereka bersiap-siap untuk pergi.
“ Ya udah, sayang. Sudahi dulu membacanya,” kata Binta lembut.
“ Iya say, bentar dulu nich !! mau rapiin dulu,” jawab Dyra.
Mereka berdua bergegas untuk pergi ke suatu tempat yang telah disiapkan oleh Binta. Sebelum mereka pergi, Binta berpamitan dengan orangtua Dyra.
“ Maaf bu, bolehkah Dyra saya ajak pergi?,” tanya Binta kepada ibu Dyra.
“ Ya, emangnya mau pergi kemana?,” jawab ibu Dyra.
“ Ini bu, Dyra akan aku ajak jalan-jalan. Ujar Binta dengan sopan pada ibu Dyra.
“ Bu, boleh ya? Pengen refreshing nich,” sahut Dyra dengan manis.
“ Ya udah, ibu izinkan. Tapi ingat lho nak !! Hati-hati di jalan,” kata ibu dengan tersenyum.
“ Makasih bu,” jawab Binta.
Merekapun segera keluar rumah, dan Binta mengambil motornya untuk berboncengan dengan Dyra. Mereka sangat serasi sekali dengan pakaian yang rapi. Sepanjang perjalanan mereka bercanda tawa dengan lelucon yang lucu dan aneh-aneh.
“ Sayang, beneran kamu sayang sama aku?,” kata Binta sambil memegang tangan Dyra.
“ Beneran sayang, sumpah !!!,” jawab Dyra.
Akhirnya, merekapun sampai ditempat tujuan dan bergandengan tangan menuju tempat yang telah disiapkan oleh Binta. Siang itupun sangatlah terik, ternyata mereka pergi ke sebuah restoran.
“ Selamat siang, mau pesan apa mas?,“ tanya pelayan restoran.
“ Siang, stik daging satu ya mbak !!,” jawab Binta.
“ Kalau aku bakso bakar aja dech,” sahut Dyra sambil duduk dan meletakkan tasnya di atas meja.
“ Oh ya mbak, orange jusnya dua ya !,” seru Binta.
“ Oh ya mbak, orange jusnya dua ya !,” seru Binta.
“ Iya mas. Tunggu sebentar ya,“ kata pelayan restoran
Selagi menunggu makanan dan minuman datang, Binta dan Dyra mengobrol bersama, dan saling bertatap mata.
“ Oh ya say, kamu ada tugas sekolah enggak nich?,” tanya Binta kepada Dyra.
“ Oh ya say, kamu ada tugas sekolah enggak nich?,” tanya Binta kepada Dyra.
“ Ada sich, tapi udah aku kerjain kok,” jawab Dyra pada cowoknya itu.
“ Sayang, kamu ingat enggak?,” tanya Dyra tersenyum.
“ Ingat apa? Binta penasaran.
“ Ingat apa? Binta penasaran.
“ Itu, kan temen-temen minta di sms sich, kalo kita jalan. Kata Dyra kepada Binta.
Ketika Binta lagi sibuk sms Dewi, Nadia, dan Ichtus makanan yang dipesanpun datang dan siap untuk dinikmati sepasang mda-mudi itu. Setelah selesai makan dan Binta membayarnya, mereka melanjutkan perjalanan untuk pulang.
“ Sayang, apa kita enggak sholat dulu ?,” tanya Dyra kepada Binta.
“ Iya, nanti aja. Kamu aku antar pulang dulu. Kata Binta.
“ Sayang, apa kita enggak sholat dulu ?,” tanya Dyra kepada Binta.
“ Iya, nanti aja. Kamu aku antar pulang dulu. Kata Binta.
“ Ya udah lah,” jawab Dyra lemas.
Akhirnya mereka sampai di rumah dan Binta langsung berpamitan untuk pulang.
Akhirnya mereka sampai di rumah dan Binta langsung berpamitan untuk pulang.
Binta yang menyayangi Dyra selalu berusaha untuk menyayangi pacarnya itu dengan sepenuh hati. Binta memang cowok yang tampan dan mempunyai mantan pacar yang tidak terhitung jumlahnya. Akan tetapi Binta sudah melupakan semuanya itu. Binta sudah meyakinkan hatinya untuk Dyra. Dengan kesan yang lembut dan perhatian Binta selalu menemani Dyra saat Dyra senang maupun sedih.
***
Setiap malam Binta terkadang menelpon Dyra dan menyayikan lagu-lagu sholawatan atau mensyairkan kata-kata indah untuk pacar tersayangnya itu. Dyra merasa tenang ketika mendengar suara merdu sang pangeran. Malam yang telah larut membuat kedunya mengantuk dan akhirnya mereka tertidur. Sebelum mereka tertidur mereka selalu mengucapkan pesan-pesan indah untuk pujaan hati, dan mereka juga mengucapkan ucapan tidur yang romantis.
“ Dyra sayang, met tidur yach. Jangan lupa baca do’a dulu. Sweet dreams. Dengan lembutnya kata Binta pada Dyra.
“ Dyra sayang, met tidur yach. Jangan lupa baca do’a dulu. Sweet dreams. Dengan lembutnya kata Binta pada Dyra.
“ Iya kamu juga yach !! moga mimpi indah. Met malam sayang. Kata Dyra sambil tersenyum.
Kemudian merekapun mengakhiri telponnya.
Kemudian merekapun mengakhiri telponnya.
***
Sudah hampir satu minggu, tidak ada kabar dari Binta, Dyra yang menyayangi Binta selalu memikirkan pacarnya itu, ia menjadi lesu dan tidak semangat. Setiap ada di sekolah pikirannya tidak terfokus pada pelajaran. Dia terus memikirkan keadaan Binta. Dyrapun sering telat makan bahkan tidak makan. Dyra kemudian menceritakan masalah ini kepada sahabatnya. Pertama dia bercerita pada Dewi, Dewi sangat menanggapi cerita Dyra.
“ Wi, aku mau cerita nich,” kata Dtra sambil menepuk lengan Dewi.
“ Cerita apa Dyr???,” tanya Dewi penasaran.
“ Gini lho Wi, udah hampir satu minggu ini Binta enggak ada kabar. Enggak telepon maupun sms.” Ujar Dyra sambil terisak.
“ Sudahlah Dyr, mungkin Binta lagi tidak punya pulsa, atau mungin dia lagi sibuk dengan tugas di pesantrennya,” jawab Dewi sambil duduk di samping Dyra.
“ Ya mungin begitu kali ya Wi,” sahut Dyra nampak sedih.
“ Ah, palingan dia punya cewek lain kok,” sahut Ichtus.
“ Eh Tus, kamu ini malah bikin Dyra tambah sedih aja. Kata Nadia menabok punggung Ichtus.
“ Ya sich, kita enggak tau sebenarnya, ya itu bisa terjadi atau enggak?,” jawab Ichtus dengan cueknya.
“ Sudah-sudah, mungin kalian semua benar. Dulu waktu aku dan Binta lagi jalan bersama tiba-tiba ada cewek datang menghampiri Binta. Cewek itu adalah Feby mantan Binta. Kata Binta sich dia ingin mengajak balikan. Akupun sempat marah dan cemburu dengan masalah itu. Ya mungkin benar kata Ichtus Binta punya cewek lagi, atau engggak Binta jadi balikan sama Feby,” kata Dyra sambil menusap matanya.
“ Dyra, kamu jangan berpiki begitu donk, mungkin dia enggak balikan lagi sama Feby. Binta sayang kamu kok, mungkin dia sibuk aja,” kata Nadia memberi semangat.
Tett….tett….tett…
Bel masuk kelaspun berbunyi, akhirnya Dyra dan sahabat-sahabatnya memasuki kelas dan mengikuti pelajaran.
***
Tujuh jampun telah berlalu, waktunya pulang sekolah.
“ Semuanya, aku pulang dulu yach??,” tutur Dyra pada sahabat-sahabatnya.
“ Semuanya, aku pulang dulu yach??,” tutur Dyra pada sahabat-sahabatnya.
“ Iya,hati-hati ya Dyr,” jawab sahabatnya serentak.
Sesudah Dyra pulang, para sahabanya sedang asyik bercanda.Tak disangka ada sebuah sms dari Binta. Smsnya itu berisi permintaa maaf Binta kepada Dyra karena dia lagi sibuk tugas di pesntrn dan Hpnyapun ada di Ustadznya.
Dan Binta minta tolong pada Nadia. Nadia kebingungan untu membalasnya, dan setelah dibahas dengan Dewi dan Ichtus, Nadiapun mau membantu Binta.
***
Tatkala Dyra yang tadi pulang sendiri, di jalan ia bertemu dengan Feby mantan Binta.
“ Hay kamu !!! kemana aja nich? Lama gax kelihatan?,” tanya Feby pada Dyra.
“ Ah enggak kemana-mana kok,” jawab Dyra cuek.
“ Sendiri nich.. enggak dijemput Binta atau udah putus ya… ha..ha..ha..,” ejek Feby.
“ Dasar kamu, udah ah. Aku enggak mau urusan sama kamu!! Kata Dyra sebel.
“ Lihat aja nanti, Binta bakal kembali sama aku,” teriak Feby.
Dyra akhirnya meninggalkan Feby. Ya Allah…,apakah ini benar?? Binta balikan lagi sama Feby, pikirnya dalam hati. Dyra terus-terusan melamun dengan masalahnya itu.
***
Dua hari kemudian, Binta menemui Dyra. Dyra yang kelihatan masih kesal sama Binta tak mau menatap wajah pangerannya itu.
“ Sayang, maafin aku ya.. beberapa hari kemarin aku sibuk di pesantren,“ tutur Binta pada Dyra.
“ Ah bohong, kamu pasti balikan lagi sama Feby,” jawab Dyra sambil mendorong Binta.
“ Ya Allah, kanapa kamu enggak percaya sama aku? Apakah pengorbananku selama ini tidak berguna buat kamu. Aku rela lakuin apa aja buat kamu, tapi kamu malah begini,” jawab Binta.
“ Ya Allah, kanapa kamu enggak percaya sama aku? Apakah pengorbananku selama ini tidak berguna buat kamu. Aku rela lakuin apa aja buat kamu, tapi kamu malah begini,” jawab Binta.
“ Ya aku percaya sama kamu. Tapi kemarin Feby bilang dia akan balikan sama kamu,” jawab Dyra.
“ Dyra aku sayang kamu, aku janji aku tidak akan mengecewakan kamu. Aku enggak mau kamu sedih sayang. Tolong maafin aku. Ucap Binta sambil menatap mata Dyra.
“ Iya aku udah maafin kamu kok,” jawab Dyra.
Merekapun akhirnya saling meminta maaf atas kesalahan mereka. Dyra sudah percaya bahwa Binta takkan menghianati cintanya. Merekapun semakin akrab dan selalu ceria. Binta dan Dyrapun kini menjalin hubungan seperti layaknya air mengalir. Dengan kekuatan kasih dan sayang keduanya, mereka menjalani hubungan percintaan mereka dengan ceria dan penuh canda tawa.