CiiDaiiyaz SweeTy CuiiiZhh

Jumat, 25 Oktober 2013

Pelayanan Kesehatan Masa Depan

Karya : Nur Dyaswara Eka K. (13.1288.B)

Pendahuluan
Dalam kehidupan ini tentunya sangat penting dengan yang namanya kesehatan. Kesehatan dan manusia diibaratkan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Manusia sangat perlu yang namanya kesehatan. Dengan keadaan badan, pikiran, dan sosialnya yang sehat tentunya kita dapat melakukan  produktifitas dengan maksimal. Kebutuhan kesehatan inilah sangat dibutuhkan oleh masyarakat untuk menjaga kesehatannya. Apabila seseorang sakit tentu saja orang itu membutuhkan pelayanan kesehatan baik dari dokter, bidan, ataupun tenaga kesehatan lainnya. Pelayananan kesehatan bisa kita dapatkan di rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, praktek dokter, rumah bersalin, dan lain sebagainya.
Pelayanan kesehatan semestinya diberikan untuk memberikan layanan kesehatan kepada orang-orang yang sedang membutuhkan layanan kesehatan tersebut. Entah itu konsultasi kesehatan ataupun periksa kesehatan. Pelayanan kesehatan semestinya tidak memandang seseorang dari segi sosial dan ekonominya, karena kesehatan merupakan kebutuhan semua masyarakat baik itu orang kaya, orang miskin, pejabat, bahkan seorang buruhpun dan sebagainya.
Pelayananan kesehatan inilah sangat penting untuk mengupayakan melayanan kesehatan yang tepat dan cepat dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada dalam masyarakat. Pelayanan kesehatan ini biasanya berupa pelayanan kesehatan ibu dan anak, kesehatan keluarga, kesehatan remaja, sampai kesehatan lansia.
Namun, saat  ini pelayanan kesehatan masih belum dapat diberikan  pelayanan kesehatan secara maksimal kepada para mereka yang  membutuhkannya.  Masih banyak instansi- instansi kesehatan, dokter, bidan dan petugas kesehatannya lainnya yang belum memberikan layanan kesehatan secara maksimal kepada masyarakat. Mereka masih memandang memilih sebelah mata kepada orang yang terpandang dan orang yang kurang mampu. Mereka juga masih mementingkan kebutuhkan  pribadinya sendiri, tanpa menghiraukan masih ada orang yang membutuhkan  pelayanan kesehatan darinya.
Kasus :
Ini terjadi sekitar enam tahun yang lalu ketika ada seseorang jatuh sakit setelah menghadiri sebuah acara. Seorang tersebut mengeluh pusing dan dia langsung minum obat  yang dibelinya di warung. Setelah sampai dirumahnya tiba-tiba orang tesebut jatuh di tempat tidur dan mendadak panas tinggi sampai kejang-kejang. Keluarga orang itu panik dan langsung mencari pertolongan kepada dokter. Setelah salah satu dari keluarga datang ke rumah dokter, dokternya memang masih ada di rumah dan kata anaknya sedang tidur. Dengan kebutuhan yang mendesak keluarga orang tersebut menyuruh anaknya untuk membangungkan orangtuanya karena ada orang sakit yang harus segera mendapat pelayanan kesehatan darinya. Berhubung tidak ada lagi dokter lain yang masih berada di rumah. Sewaktu anaknya membangungkan orangtuanya anak dokter itu kembali menemui keluarga pasien, kata si anak bapaknya mau sholat terlebih dahulu. Tentu saja keluarga pasien menunggunya. Setelah hampir setengah jam ditunggu, keluarga pasien kembali menemui anak dokter tersebut. Dengan kaget keluarga pasien, mendengar pernyataan dari anak dokter. Yang katanya kalau bapaknya masih istirahat dan tidak bisa diganggu. Keluarga pasien merasa kesal dengan dokter, yang hanya memikirkan kebutuhan pribadinya. Padahal masih ada orang yang sakit membutuhkan pertolongannya. Keluarga pasien itupun segera pulang dan menceritakan sikap dokter kepada keluarganya yang lain. Akhirnya tanpa pikir panjang keluarga membawa pasien ke rumah sakit.
Sesampai di rumah sakitpun orang itu tidak segera mendapatkan pelayanan, beliau harus menunggu para tenaga kesehatan. Entah kemana para petugasnya? Padahal pasien sudah sangat lemas dan hampir pingsan. Setelah menunggu sekitar dua puluh menit orang itu baru bisa mendapat mendapat pelayanan kesehatan yang ada. Itupun langsung dimintai uang administrasi padahal pasien belum setelah di periksa. Dalam layanan administrasipun kurang memuaskan bagi keluarga pasien. Si pasien tenyata harus di rawat inap di rumah sakit tersebut. Setelah pasien di bawa ke ruang inap tenyata malah di bawa ke ruang inap kelas III, dalam ruangan tersebut ada banyak pasien-pasien dan kondisinyapun sangat pengap dan tidak efektif untuk penyembuhan. Keluarga pasien mengingingkan bahwa pasien di pindahkan di ruang inap kelas II yang hanya menampung tiga pasien agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal. Di rumah sakit itupun penataannya belum rapi dan kebersihannya belum terjaga. Masih berantakan dan kotor akan sampah-sampah. Padahal penataan ruang dan kebersihan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan. Entah itu di rumah sakit ataupun di tempat layanan kesehatan yang lain.
Dalam pelayanan makanan bagi pasienpun masih belum bervariasi dan kadang juga masih telat pemberiannya. Dokter yang menanganinyapun sering telat memeriksa dan para perawat kurang memperhatikan pasiennya.
Kritik dan Saran
Sebaiknya untuk para petugas kesehatan entah itu dokter, bidan, dan petugas kesehatan lainnya harus bisa memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal untuk para pasiennya. Para tenaga kesehatan harus mengingat sumpah janjinya kepada Tuhan YME untuk menyelamatkan pasien-pasien yang mengalami masalah kesehatannya. Para petugas kesehatan tidak boleh egois mementingkan masalah pribadinya. Seharusnya dokter ataupun petugas kesehatan lainnya harus siap sedia dan sigap dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasiennya.
Walaupun keadaanya masih capek, tapi yang namanya tenaga kesehatan harus siap kapan saja dalam pemberian maslah kesehatan. Agar tidak terjadi hal-hal yang negatif yang tidak diingankan oleh pasien dan keluarga pasien. Apabila penanganan kesehatan terlambat diberikan kepada pasien tentunya akan berdampak negatif untuk pasien. Dokter ataupun tenaga kesehatan yang lainpun dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak boleh memandang orang kaya ataupun orang miskin. Dan tidak harus memandang pasien dari kedudukannya. Sebagai tenaga kesehatan semestinya harus memberikan pelayanan kesehatan secara merata bagi pasien-pasien.
Dalam perawatan terhadap pasienpun petugas kesehatan diharapkan dapat memberikan perhatian yang lebih kepada para pasien yang sedang sakit. Bisa dengan konseling ataupun mengajaknya bercakap-cakap dan bergurau untuk menunjang proses penyembuhan. Tenaga kesehatan bisa memberikan motivasi dan saran-saran kepada pasien dalam menjaga kesehatannya.
Sebaiknya dalam aspek kebersihan dan penataan ruangan harus dibersihkan, itupun menjadi hal terpenting pada pelayanan kesehatan. Kebersihan ruangan-ruangan di rumah sakit harus dijaga setiap saat. Penataan ruang yang rapipun memberi kesan yang indah. Apalagi dengan pemberian wangi-wangian pasti para pasien nyaman dan puas dalam pemberian pelayanan kesehatan yang diberikan.
Tak lupa, kebersihan toilet dan musolla harus diperhatiakan karena tentunya pasien dan para pengungjung bisa nyaman berada dalam rumah sakit ataupun tempat pelayanan kesehatan yang lain.
Petugas kesehatan entah itu dokter, bidan, perawat,tenaga administrasi ataupun tenaga kesehatan lainnya harus menerapkan 5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun) dalam pemberian pelayanan kepada pasien dan keluarga. Dengan begitu pelayanan kesehatan dapat berlangsung maksimal. Tentunya dengan mererapkan prinsip 5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun), pasien, keluarga pasien, dan para pengungjung bisa senang dan suka hati dalam pelayanan kesehatan yang diberiakan.
Dalam pemberian asupan gizi pada pasien yang rawat inap, seharusnya diberi menu makan yang bervariasi agar pasien tidak merasa bosan dengan makanan yang diberikan. Makanan yang variasi tersebut dapat menambah nafsu makan pasien dan menunjang kesembuhan pasien. Waktu pemberian makannya pun harus tepat sesuai jadwal makan pasien. Diharapkan agar pasien tidak telat makan dan minum obat.
Dalam rumah sakit ataupun tempat pelayanan kesehatan lainnya, diusahakan ada kantin yang bisa dipergunakan para pengunjung ataupun para keluarga pasien. Pasti sewaktu ketika keluarga pasien sering kebingungan dalam mencari makan di waktu tengah malam ataupun pagi hari saat menunggu pasien. Kantin bisa menyediakan makanan kecil, minuman, bahkan sarapan untuk para keluarga pasien. Dengan begitu keluarga pasien dapat menjaga pola makan dan kesehatannya juga.
Selain petugas kesehatannya harus sigap dan siap dalam pemberian pelayanan kesehatan, harus menerapkan prinsip 5 S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, Santun), harus ramah dan perhatian kepada pasien dan keluarga pasien, pola penataan ruangan dan kebersihannya dijaga, makanan yang bervariasi dan penyediaan fasilitas yang memadai, tentunya dari petugas kesehatannya ataupun intansi kesehatannya dapat memberikan souvenir ketika pasien pulang. Biasanya souvenir itu kenang-kenangan untuk pasien. Dan diharapkan memberikan pelayanan yang maksimal pada pasiennya.
Jika Nanti Saya Menjadi Bidan
Saya akan berusaha untuk membantu menyelamatkan wanita serta bayi-bayi sesuai apa yang dimaksudkan pada lirik Mars IBI, tentunya dengan tidak membedakan antara orang miskin ataupun orang kaya. Saya akan selalu menanamkan sumpah jabatan yang telah saya ikrarkan dan berusaha untuk bekerja dengan tulus ikhlas mengabdi, mengemban amanat bangsa tentunya. Jika saya sudah punya tempat prakik  sendiri saya berharap bisa meyakinkan para pasien dan masyarakat tentunya bahwa fasilitas dan pelayanannya berkualitas.
Tentunya tempat prakteknya nanti bersih dan dekorasi serta menataan ruangannya menarik. Dalam tempat praktek yang saya miliki sendiri tentunya nanti dapat dilengkapi dengan alat-alat dan bahan yang diperlukan untuk membantu pemeriksaan kepada para pasien. Untuk menanbah ketertarikan pasien saya juga berencana untuk membuka senam untuk ibu hamil, senam untuk ibu nifas, senam untuk lansia, semacam spa dan salon untuk wanita baik itu remaja; dewasa; maupun lansia, membuka spa dan pijat bayi, imunisasi, KB, pemeriksaan kehamilan, persalinan, konseling-konseling seperti kesehatan organ reproduksi untuk remaja dan ibu, konseling nutrisi ibu hamil, ibu menyusui, dan lain sebagainya. Nantinya saya berencana untuk melengkapi pula dengan fasilitas kendaraan untuk melayani masyarakat yang perlu dijemput, diantar maupun dirujuk. Hal ini bertujuan untuk mempercepat tindakan supaya nantinya tidak terjadi masala yang tidak diinginkan. Tentunya saya juga akan menyediakan kebutuhan ibu dan anak pada tempat praktik bidan. Seperti baju hamil, baju bayi, perlengkapan bayi, pompa ASI dan lain-lain. Saya juga tidak akan menjual susu formula, karena selain melanggar itupun bisa memberikan pendalaman kepada ibu untuk memberikan ASI kepada bayinya selama 6 bulan. Mungkin agar pasien senang setiap nanti pembelian kelipatan 25ribu akan mendapatkan 1 kupon berhadiah. Misalnya untuk penukaran dengan 5 kupon bisa ditukarkan dengan selimut bayi dan sebagainya. Selain itu nanti saya rencanakan untuk lebih sering mengadakan pertemuan ataupun musyawarah dengan remaja ibu-ibu ataupun lansia untuk pemberian penyuluhan itupun nantinya bisa menjadi kesempatan untuk mempromosikan tempat praktik yang saya miliki. Dalam pelayanan yang saya berikan nantinya mungkin saya akan bekerja sama dengan bidan lain, petugas kesehatan, pegawai salon yang mengerti tenntang pemijatan dan spa untuk ibu hamil, ibu nifas dan bayinya, kemudian saya juga berencana untuk bekerja sama dengan rumah sakit terdekat dan memiliki fasilitas yang lengkap jika sewaktu-waktu ada pasien yang harus dirujuk.
Dengan demikian, saya berharap jika nanti saya menjadi seorang bidan dan sudah memiliki tempat praktik sendiri saya akan melayani pasien dengan ramah dan sebaik mungkin, bersahabat dengan pasein dan tentunya menjadi bidan yang baik dan selalu berpikir kreatif dan maju untuk kenyamanan pasien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar